Pages

Minggu, 14 Juni 2015

Students as Agents Of Change


Students as Agents Of Change
Mahasiswa Sebagai Pelaku Perubahan
Oleh: Lesstari Chen

Kata “Maha” pastinya tidak asing lagi buat kita. Apa sih sebenarnya Maha itu? Maha sebuah kata yang membuat kita merasa lebih berwibawa dan bangga saat menyandangnya. Hanya ada dua kata yang tercipta dari kata Maha yaitu :
Maha Kuasa pencipta alam semesta beserta isinya. Mahasiswa/Mahasiswi seseorang yang diharapkan mampu dan bisa menciptakan perubahan serta menyelesaikan segala fenomena dalam kehidupan. Lingkup mahasiswa tentunya terdiri dari sekumpulan orang-orang terdidik  yang heterogen yang mulai berusaha menunjukan jati dirinya masing-masing, berusaha menjadi mahasiswa berkarakter sehingga menjadi salah satu pelaku perubahan (Agent Of Change).
 Melalui pernyataan diatas seharusnya mahasiswa tak lagi menjadi mahasiswa yang pasrah.Sepertihalnya saat ini banyak sekali  dijumpai Mahasiswa/Mahasiswi yang memiliki anggapan bahwa menjadi seorang Mahasiswa itu cukup dengan D3P (Datang, Duduk, Dengarkan, Pulang). Selain itu ada sebagian Mahasiswa lebih mengutamakan slogan “ Gaya oke, aktif dalam kelas No Way.” Bukan suatu hal yang asing lagi jika kita menjumpai beberapa Mahasiswa yang demikian. Mereka tidak memaknai kata yang disandangnya sesuai peran dan tindakannya. Jangan pernah berpikir bahwa “Aku adalah Mahasiswa yang akan menjadi Agent Of Change” kalau masih berfokus pada slogan dan berpatokkan pada D3P.
Seperti yang dikatakan Einsten : Merupakan suatu hal yang gila, bila mengharapkan sesuatu yang berbeda tetapi kita tetap melakukan dengan cara yang sama.
Jadi jelas, jika kita ingin menjadi Agent Of Change ubah pola pikir kita yang masih beranggapan kalau kuliah dan menjadi mahasiswa cukup dengan D3P.
Pada umumnya semua mahasiswa memang senang tetap berada di zona yang aman, bila seorang mahasiswa sudah berada ditempat yang dia anggap baik dan bisa membuat dia senang, maka seringkali mahasiswa menjadi terlena dan tidak mau meningkatkan diri lagi, tidak ada keinginan lagi untuk menjadi mahasiswa berkarakter. Untuk menjadi mahasiswa berkarakter yang akan menjadi salah satu pelaku perubahan kita perlu keluar dari zona aman , masuk ke zona baru yang memiliki tantangan.
tentu saja di suasana dan di lingkungan kita perlu berubah, melakukan penyesuaian diri dan mempelajari bagaimana cara agar dapat dan bisa menjadi mahasiswa yang berkarakter.
Mahasiswa sebagai Agent Of Change harus bisa memahami setiap hal yang harus dilakukan. Mahasiswa sebagai Agent Of Change adalah Mahasiswa yang berkarakter yang memiliki tagung jawab, tanamkan dan pupuk rasa keberanian, kesiapan mental dan fisik, adil serta bijaksana.
namun bila kita menjadi mahasiswa yang hendonis, apatis dan statis maka kita tak akan pernah bisa menjadi mahasiswa yang mendorong terjadinya perubahan. Mudah melaksanakan serta menjadi Mahasiswa yang berkarakter dan menyosong suatu perubahan (Agent Of Change)  selama kita mau bergerak dan bertindak. Sebab segala perubahan itu bersumber dari diri kita sendiri, Jika kita mengatakan aku tidak bisa dan pasrah, hanya kekecewaan dan kegagalanlah yang siap menyambut kita. Aktif dalam kelas dan aktif berorganisasi baik dalam kampus maupun luar kampus langkah awal mahasiswa menuju agent of change. Dengan modal 4 hal yaitu tanggung jawab, keberanian, kesiapan mental, adil dan bijaksana. sangat mendukung terbentuknya mahasiswa berkarakter.
Dunia mahasiswa memang sanggup mewakili kehidupan yang nyata, penuh tantangan, kegalauan dan memang hal itu yang menjadi keunikan tersendiri. Kita harus beranjak dari kebiasaan SMA yang masih suka diperintah. Di kuliah tidak ada yang mengatur kita kecuali diri kita sendiri, karena itu kita harus dapat dan bisa menepatkan diri gimana dan dimana kita dapat dikatakan sebagai Agent Of Change bukan sebagai Agent Of Cengeng.

Jumat, 12 Juni 2015

Hingga Akhir Zaman



Hingga Akhir Zaman
Oleh :Lesstari Chen

“Economic,conomical,economics.” Miss Sinambella guru bahasa inggrisku asyik sendiri memberikan contoh cara pengucapan lafal yang benar, yang terdengar menjadi terlalu berlebih-lebihan.
Seperti biasa aku dan Sisil sahabat dekatku plus teman sebangkuku hanya tercenggang melihat Miss Sinambella yang terlihat alay dalam pengucapan lafal dan intonasinya.
“Miss nya terlalu berlebihan kali.” Kataku pelan pada Sisil.
“Iya,masak bilang economic sampek teriak-teriak kayak orang kebakaran jenggot.”  Kata Sisil padaku sambil tetap focus memperhatikan Miss.
“Huaammmmm,,,iyyyyaaamm.” Jawabku sambil menahan udara yang ingin keluar dari mulutku.

“Teng...teng...teng...” terdengar teriakan lonceng memanggil-manggil Miss untuk berhenti melanjutkan pelajaran karena sudah waktunya pergantian mata pelajaran.

“Well, because the bell rang I end today's lesson,good afternoon all,bye the following day.
 “Do not forget next week we test pronunciation.” Itulah kata penutup yang disampaikan miss pada kelas ku.
“Oh My God...yang benar saja, minggu depan ujian pengucapan, bodoh Sil?” Kataku pada Sisil.
Sisil melirik ku dengan sinis.
“Kenapa matamu jadi kayak mata singa gitu melihatku.” Tanya ku pura-pura lugu pada Sisil sambil memasukkan buku bahasa Inggris dan mengambil buku  Matematika.
“kau bilang apa tadi?? bodohkan??” Sisil bertanya balik padaku.
“Mana ada.”  Jawabku berbohong…
“Kupingmu tu aja yang tungkian gak pernah dibeko pulanya, ya jadi gitulah,makanya sebelum berangkat sekolah ambil lidi,ambil kapas terus lidinya dibalut dengan kapas gunakan buat korek ” Jawabku
Sisil sangat tidak suka kalau dia dibilang bodoh, ya mingkin karena dia memang tidak bodoh dia termasuk juara kelas setelah aku.
aku mulai sibukmengocek bercerita ini itu pada Sisil
****
“Eh,..bu Napid kok belum masuk ya?” Sisil membalikkan arah duduknya kebelakang dan malah asyik cerita sama Anita,tidak mendengarkan ku dari tadi bicara dengannya
“Iissss….” Aku membatin kesal
“Ibu itu hari ini gak masuk dengar-dengar berita angin sih ibunya katanya ada urusan keluarga?” Jawab Anita.
“Hah.Angin bisa bawa berita ya? angin jenis apa itu? angin topan,angin puting beliung atau angin-anginan?” Tanya ku sambil tersenyum manis pada Anita dan mulai bergabung membalikkan posisi dudukku.
“Ntah..” Jawab Anita ketus padaku.
Anita teman sekelasku yang sangat...sangat  tidak suka melihatku. Ntah kenapa dia tidak suka melihatku, aku pun gak tau apa salah ku padanya, kadang terbesat dipikiranku kalau dia sebenarnya iri samaku karena aku juara 1 di kelas, dan terkadang prasangka burukku bicara karena dia tidak suka kalau aku terlalu dekat pada Sisil, karena setiap kami berbicara bertiga dia selalu berusaha membuat aku terlihat seperti sahabat yang bersikap buruk dan tidak cocok jadi teman dekat Sisil,tapi aku tidak pernah mempermasalahkan hal ini aku tetap saja suka mengajaknya bicara dan kadang mengajaknya bercanda walaupun candaku ditanggapi dengan wajah dan nada yang tidak senang.
Aku hanya beranggapan bahwa kebaikan ku kepada orang lain seperti pasir di pantai, yang sering terabaikan dan terlupakan. Namun percayalah, pantai berpasir selalu lebih indah.
 “Dasar.." Sisil mengacak-acak rambutku
“Kabar dari angin itu bukan berarti anginnya bisa bicara, itu cuma kata kiasan saja.” Sisil pura-pura menjelaskan padaku.Agar aku tidak terlalu sakit hati dengan sikap Anita.
Sisil orang yang paling paham aku, kami selalu saja berusaha menyemangati dan menutupi kekurangan kami satu sama lain,saling mengerti,saling memahami dan juga terkadang saling mengejek satu sama lain.

“Hmm….” Aku menghela napas sedikit sedih, mendengar jawaban Anita membuat semangatku buat bercanda turun drastis.
Aku membalikkan haluan posisi dudukku kearah semula dan mulai melipat rapi tanganku diatas meja kemudian menjatuhkan kepalaku keatas tanganku, inilah kebiasaan terbaikku didalam kelas kalau guru tidak ada,sedangkan Sisil masih bercerita bersama Anita.
“Hahahaha.” Terdengar tertawa bahagia Anita dan Sisil menghampiri teligaku yang sedari tadi cerita.
Ntahlah, mereka ntah cerita apa sehingga tertawa begitu bahagia.
“aku memang tidak pantas jadi sahabat Sisil, kelihatannya Sisil lebih cocok berteman lebih dekat sama Anita,mereka tidak pernah saling mengejek bahkan selalu cocok kalau bercerita. tidak seperti aku yang selalu mengejek Sisil, walaupun terkadang hal itu yang membuat persahabatan kita begitu indah.” Aku mulai berpikir untuk mengakhiri persahabatan kami.
Tidak terasa lonceng pulang berbunyi semua teman dikelasku sibuk bergegas menyiapkan buku mereka untuk segera pulang,begitu juga dengan Aku dan Sisil.
Aku mulai melangkahkan kakiku lebih cepat dari biasanya,sedangkan Sisil masih sibuk berbincang-bincang dengan Anita sambil berjalan menuju gerbang sekolah.
“Litaaa,,” Sisil memanggilku dengan sedikit teriak
Aku pura-pura tidak mendengarnya dan terus berjalan meninggalkan Sisil dan Anita.Hari ini pulang sekolah aku tidak seperti biasanya dengan Sisil yang selalu berjalan bersama,bahkan bergandengan tangan sampai gerbang sekolah dan berpisah dipersimpangan jalan.
“Aku harus berusaha menjauhi Sisil”. Aku membatin dalam hati. Aku merasa gak pantas buat jadi sahabat Sisil. Sisil baik dan sangat cocok kalau bersahabat dengan Anita.Sikap Sisil juga hari ini membuat keyakinan dalam hatiku bertambah kuat.

Malam haripun telah tiba, hari ini tidak ada satu pesan pun yang ku dapat dari Sisil. Biasa setiap sore maupun menjelang malam Sisil pasti mengirim pesan yang isinya menanyakan PR buat besok,tapi tidak untuk hari ini.
“Hmm…” Aku menghela napas dan meletakkan hp ku didalam saku baju,dan berjalan menghampiri adikku Ina yang sibuk membuat PR. Aku mulai mengusili adikku buat menghibur hatiku.
Yang ada bukannya mala tenang hatiku mulai merasa sedih ingat masa-masa bersama Sisil saat menegusili teman-teman dikelasku.Hatiku mulai bimbang dan binggung.
“Apakah aku benar-benar harus mengakhiri persahabatan kami?” Hati kecilku mulai ragu.

Selamat pagi cek ku..Hp ku berbunyi pertanda ada pesan masuk
.
Weyyyy,,,tadi kau jalan cepat kali kayak dikejar setan,dasar kurap kau ya,tinggalkan aku jalan sama Anita
Hehehehehe
Isi pesan dari Sisil.

Sorry ya Sil,tapi kayaknya aku udah malas berteman terlalu dekat samamu.Kita kayak bukan sahabat dekat yang baik.
Isi balasan pesan dariku buat Sisil

Hah??kenapa?
Balasan pesan dari Sisil

Udahlah,aku malas berteman dekat samamu,kau lebih bagus berteman dekat sama Anita ja ya.
Pesanku buat Sisil.

Hahahaha,sorry la cuyyy...tadi aku dekati dia karena aku mau liat pr mtk nya,kita kan gak pande buat pr mtk buat besok..hehehe,,
Pesan dari Sisil

Ooo…licik kau ya kurap….hahahaha
Pesan dariku buat Sisil

Ternyata aku hanya salah paham saja sama Sisil mulai dari sekarang aku berjanji gak akan ambil keputusan sendiri,aku harus lebih dulu membicarakannya sama Sisil.

Hahahaha
Balasan pesan dari Sisil

Jangan tertawa gak lucu,ku sate kau nanti.hahahaha
Balsan pesanku buat Sisil

Malam ini aku dan Sisil bercanda melalui sms,dan aku pun tertawa terbahak-bahak tiap baca smsm masuk darinya.
Malam semakin larut, tidak tau tepatnya pukul berapa aku pun tertidur dan mengakhiri pesan singkat ku buat Sisil.
Walaupun Persahabatan ku dan Sisil selalu diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak, namun semua ini tidak pernah kami lakukan secara sengaja dengan tujuan kebencian
Dan aku juga sadar bahwa Persahabatan ku dan Sisil membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah persahabatan yang ku pupuk bersama Sisil karena itu aku tidak akan pernah lagi berpikir untuk mengakhiri persahabatanku dengan Sisil sampai akhir zaman.




Inspirator: Selly Chen

Senin, 08 Juni 2015

PEREMPUAN BERANGKAT DARI SEJARAH


PEREMPUAN BERANGKAT DARI SEJARAH
Oleh : Lestari Chen
Beranjak dari landasan teori yang diulas oleh Dosen Antropologi UNIMED,  Prof. Bungaran Antonius Simanjuntak dalam buku Harmonious Family (2013:7) pada makhluk manusia purba dulunya dikenal perkawinan bergerombol. Keturunan mereka tidak mengenal ayah tetapi mengenal ibu, yang mereka sebut inang pengasuh. Para ahli menamakannya sebagai metronymic dengan kekuasaan ada dibawah kekuasaan ibu yang dinamakan matriarchal. Garis keturunan yang berkembang ialah garis keturunan ibu matrilineal.
menurut L.H Morgan (1980:41) manusia hidup melalui 8 fase untuk memenuhi  kebutuhan hidupnya, diantaranya fase berburu dan meramu makanan. Fase ini dikenal sebagai fase kelompok primitif. Pekerjaan berburu biasanya dilakukan oleh laki-laki, sementara perempuan bertugas untuk meramu makanan. Selain itu, perempuanlah yang pertama kali menemukan dan mengembangkan sistem bercocok tanam. Inilah sebabnya, dalam pelajaran Antropologi dijelaskan bahwa garis matrilineal, garis ibu yang lahir pertama kalinya.
Hal ini menjelaskan bahwa perempuan pernah menempati kedudukan penting dalam hubungan produksi. Pada awalnya sistem bercocok tanam hanya sebatas pelengkap untuk menutupi kekurangan terhadap kebutuhan kelompok. Namun, seiring perkembangan kebutuhan kelompok  yang terus meningkat, serta sistem bercocok tanam terus berkembang pesat, maka sistem berburu mulai ditinggalkan. Diganti dengan sistem bercocok tanam. Saat itu laki-laki mulai mengambil alih sistem bercocok tanam dan mendominasi dalam hubungan produksi. Laki-laki kemudian menempatkan perempuan pada pekerjaan rumah tangga.
Berkembangnya temuan seperti api dan logam dimasa primitif, telah mengembangkan kemampuan masyarakat untuk melahirkan tombak dan uang. Peran kepala suku mulai beralih menjadi penumpuk kekayaan dan memaksa anggota kelompok untuk menyerahkan miliknya kepada kepala suku. Jika tidak kepala suku akan menindas melalui aparat bersenjatanya.
Dengan demikian corak produksi kelompok primitif hancur. Digantikan oleh corak produksi baru yaitu kehidupan masyarakat didasarkan atas hubungan penindasan antar klas yang disebut dengan masa kepemilikan budak. Dalam masa kepemilikan budak, sebagian besar perempuan berada dalam klas budak tidak memiliki hak apapun atas dirinya.
Penindasan terhadap perempuan, dapat dilihat pada aspek memposisikan perempuan sebagai barang milik pribadi. Ini bisa dilihat, ketika kepala suku memposisikan perempuan sebagai milik pribadinya,”Kamu tidak boleh berhubungan seks dengan orang lain selain saya, namun saya bisa saja berhubungan seks dengan semua  perempuan yang saya miliki.” Praktek ini yang mengilhami terjadinya keluarga monogami ataupun poligami, bergaris keturunan laki-laki (patrilineal).
Jika kita lihat dari segi agama, perempuan dimasa jahiliyah pada umumnya tertindas dan terkungkung. Tapi tidak menutup kemungkinan fenomena ini menimpa diseluruh belahan dunia. Bentuk penindasan dimulai sejak kelahiran sang bayi. Aib besar bagi seorang ayah bila memiliki anak perempuan. Sebagian mereka tega menguburnya hidup-hidup. Ada yang membiarkan hidup tetapi dalam keadaan rendah dan hina. Bahkan perempuan dijadikan sebagai harta warisan dan bukan termasuk ahli waris.
Tidak hanya itu, Adat tradisi budaya timur juga mengekang kebebasan perempuan Indonesia. Adat yang mengharuskan perempuan di rumah mengasuh anak, mendidik -anaknya, memberikan kasih sayang, menyusui, serta melaksanakan tugas lain yang dikhususkan untuk perempuan.
Kebudayaan Timur lebih mementingkan pandangan yang megikat perempuan pada ,kodrat dan takdir, sehingga adanya pembatasan ruang gerak perempuan. Seorang perempuan tidak berhak mencampuri urusan yang bersangkutan dengan laki-laki. Kebudayaan Timur terlalu menitik beratkan bahwa laki-laki memiliki banyak ruang gerak dan kebebasan dibanding perempuan.
Sistem kehidupan masyarakat Indonesia yang bersifat patriarkal merupakan penyebab nyata perempuan tidak dianggap mempunyai peran banyak di masyarakat, kecuali dalam mengurus rumah tangga dan menjalankan segala aturan adat istiadat. Banyak kesenjangan gender yang terjadi, mencakup berbagai bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, politik, domestik, dan publik. Pemerintahan dan beban ganda termasuk didalamnya. Ini  timbul karena salah penafsiran sistem patriarki pada masyarakat Indonesia yang telah lama tertanam kuat, tidak bisa diubah begitu saja.
Menjadi seorang perempuan bukanlah sesuatu hal yang mudah (simple), karena pada kenyataannya baik itu sejarah awal kehidupan manusia, agama, adat dan tradisi bahkan budaya, telah memperlakukan perempuan dengan keterbatasan untuk memperoleh kebebasan. Walaupun kini zaman telah menjelma menjadi zaman yang modern, tetap saja aturan-aturan yang telah tertanam beratus tahun lamanya telah meninggalkan kesan yang membatasi perempuan.
            Bagi kesadaran para perempuan terhadap zaman yang semakin maju, gagasan tentang nasib ataupun kodrat yang nyaris tidak bisa diubah terasa tidak adil. Setiap manusia, baik itu perempuan maupun laki-laki memiliki kesetaraan dan dapat maju, Sejauh kemampuan dan kesempatan memungkinkan. Pada zaman dulu perempuan menerima begitu saja indentitas dirinya yang sangat dibatasi dengan “kebebasan”. Dengan demikian banyak anggapan bahwa sosok perempuan selalu tertindas secara menyakitkan namun hal itu “Salah Besar!” dan “Sangat Tidak Benar!” Hampir segalanya telah berubah sejak masa emansipasi perempuan melanda bagai air bah di negara Indonesia.
R.A kartini merupakan salah satu Tokoh adanya gerakan emanispasi perempuan. Beliau mengharapkan adanya kebebasan bagi seluruh perempuan agar dapat hidup mandiri.
Hal demikian tersirat dalam sepenggal surat Kartini kepada Ny Van Kol 21 Juli 1902 yang isinya:
Pergilah….
Laksanakan cita-citamu         
Kejarlah untuk hari depan      
Kejarlah untuk kebahagiaan beribu-ribu orang yang tertindas, dibawah hukum yang tidak adil dan paham-paham yang palsu.
            Arus emansipasi ini semakin meluap membawa kemajuan baru pada transformasi sosial terhadap keadilan kaum perempuan. Ada banyak perempuan hebat Indonesia yang mampu membuktikan arti sebuah kesetaraan, seperti Megawati Soekarno Putri perempuan yang luar biasa ini pernah menjadi ibu pemimpin Negara, periode 2001-2004. Kini beliau sedang genjarnya melakukan berhalatan di dunia politik dengan partai yang telah lama diayominya yaitu PDI Perjuangan. Selain itu, Popularitas Sri Mulyani misalnya di mata internasional semakin berlinang. Ibu Susi perempuan cerdas yang kini berada pada salah satu kabinet kerja Pak Jokowi,Mantan menteri keuangan Indonesia itu kembali masuk dalam jajaran perempuan paling berpengaruh di dunia.        
 Bukan hanya mereka saja, bahkan banyak sekali perempuan Indonesia hebat lainnya yang menjadi seorang pemimpin, perempuan karir, serta mengenyam pendidikan tinggi
. Hal ini menjadi suatu bentuk adanya kehidupan kosmpolitan yang berhasil melahirkan kehidupan-kehidupan dikhomostik, dan terbukti perempuan memiliki peran baik dalam bidang domestik maupun public. Perempuan tidak diam didalam kandang kesepian, melakukan yang terbaik adalah impian seluruh manusia, tanpa adanya batasan apapun itu. Tuntutan zaman dapat memudarkan dan menghilangkan kata bahwa nasib ataupun kodrat perempuan hanya mampu mengerjakan kegiatan terkait dengan sumur, dapur dan kasur.         
            Dengan demikian perlu kita ketahui bahwa dunia bukanlah semata-mata milik laki-laki. Kehadiran perempuan memberikan sumbangan yang khas bagi dunia. Dengan segala keistimewaan perempuan mewarnai dunia sehingga antara laki-laki dan perempuan menujukan adanya keseimbangan dan kesetaraan.
 

Entri yang Diunggulkan

Pengembangan Pembelajaran Antropologi Melalui E-Learning

Materi : Penelitian Etnografi Proses pembelajaran dengan Kurikulum 2013 seyogya pesertadidik menjadi center dan guru sebagai fasilita...

Blogger news

About